Keluarga Fasril

Coretan kecil tentang kami untuk keluarga & sahabat tercinta.Semoga bisa menepis kerinduan akan kebersamaan yang indah.

Thursday, May 10, 2007

.. jadi pengen nangis...

Dapet forwardan imel di milis.
Ngebacanya jadi sedih... pengen nangis.... geram ... tapi bisa apa??...
Jujur gak sih... ini yg sebenernya masih banyak terjadi pada aparat di negeri kita "endonesah tercinta".
Baca deh...

----- Original Message -----

From: "A***a"
Sent: Thursday, May 03, 2007 11:12 AM
Subject:Fw: [news]Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli...
Posted by R**a on Apr 23, '07 10:10 PM for everyone

>> Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal diLP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dagdig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahatberjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarahdingin lain yang sering saya temui di cerita TV.

>> Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anakberumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.

>> Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?

>> Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.

>> "siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yang ada di tempatitu.

>> "Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.

>> Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau keperut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itujatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang kekantor polisi.

>> "Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak dipenjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.

>> Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun.Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.

>> Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung hawa panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.

>> Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur. Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruangan ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.

>> Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah. Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan,pulang!

>> Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini, meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.

>> Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. Tulisnya singkat.

>> Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang. Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, polisi bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini. Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain. Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat.
Itulah yang namanya keadilan!

Labels:

Sunday, May 06, 2007

..pffiuhh....

Bete juga nih liat gunungan baju yg blom disetrika. Blom lagi masih ada yg numpuk di ember cucian. Padahal musti kelar sebelom ditinggal mudik. Belom beres- beres.... belom ngider hunting barang.... belom packing.... mana tinggal 2 minggu lagi... * capee dwueehh *

Kayaknya lebih asik ke dapur ngabisin stok bahan. Masih numpuk tuh tepung sagu, tepung beras sama bread flour. Cuman lagi mikir manfaatin smuanya tanpa banyak ngabisin telur.
Cause... stok telur di pasaran lagi kosong... dapet info dari temen n tetangga begitu.
Dan sempet ke Lulu Hypermarket ternyata rak telur samasekali kosong.
Wah sampe berapa lama yah.... padahal minggu kemaren yg hilang di pasaran alias ga ada stok sama sekali adalah daging ayam.

Udah penuh orang nih di Qatar.... sampe banyak barang yg over demand gini. Klo ditanya harga barang2 yg lain... wah kayaknya hampir tiap minggu berubah naik deh harganya.

Kalo udah gini... nongol deh boringnya... pengen refreshing... tapi disini mau kemana lagi....

Yup... Insya ALLAH 2 minggu lagi mudik ke kampuang... skalian planning lahiran disana,juga ada beberapa urusan yg harus diurus oleh pengurus yg berurusan.. **whalah**

Yang terbayang nih... tiduran santai sambil dipijit .... wuihh... relaxnya...
Trus... makan pempek langganan... yg mudik taon kemaren gak sempet mampir...
Truss... lunasin janji mampir ke baksonya jeng ini.
Trusss.... klilang- kliling... ketemu temen lama...n banyaaakkk deh... udah di list.
Tapina... ga bisa over power nih... udah ada alarm dari si kecil di dalem, ga boleh capek2.
Ga mau kejadian lagi like some weeks before that i found some spot there... sempet panic.
Gara2nya... terlalu kejar setoran...he..he...
Jadi,dapurnya tutup sementara... ( maap yak bu ...), kalo hibahan matengnya insya ALLAH lebih sering ketok pintu kok... ;)

.comment-link {margin-left:.6em;}